Minggu, 14 Oktober 2007

Latar belakang
Ada lebih kurang 50 karya yang menyebut dirinya sebagai injil dari gereja perdana, tetapi hanya informasi lebih jauh untuk 20 kitab dari semua injil ini, dan empat di antaranya adalah injil-injil kanonik yang kita kenal sebagai Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil Yudas adalah satu di antara ke-16 injil lainnya yang informasinya telah disimpan secara historis dalam tulisan-tulisan gereja perdana.
Satu-satunya manuskrip yang mencakup teks Injil ini muncul pada tahun 1970-an, setelah 1700 tahun berada di padang pasir Mesir dalam bentuk sebuah manuskrip papirus yang dijilid dengan kulit. Papirus yang ditulisi Injil ini sudah terpecah-pecah, karena beberapa bagiannya hilang, dalam hal tertentu kata-katanya tersebar-sebar, dan dalam kasus lainnya beberapa barisan tulisannya hilang. Ini kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan yang disebabkan oleh bahan-bahannya dan zaman. Menurut Rodolphe Kasser, codex ini aslinya terdiri atas 62 halaman; tetapi ketika tiba di pasar pada 1999, hanya 26 halaman yang tersisa, sebagian karena beberapa halaman telah diangkat dan dijual. Dari waktu ke waktu, halaman-halaman yang hilang ini muncul dan berhasil diindetifikasikan.
Satu-satunya manuskrip yang diketahui dari Injil Yudas ini ditetapkan waktunya dengan teknik radiokarbon antara tahun 220 dan 340 oleh Timothy Jull, seorang ahli penetapan tanggal dengan radiokarbon di pusat fisika Universitas Arizona. Ini berarti sekitar 200-300 tahun setelah tanggal kebangkitan Yesus menurut Alkitab. Akibatnya, sejumlah orang mempertanyakan ketepatan historis karya ini. Namun demikian, sebagian orang dengan akurat menunjukkan bahwa kita tidak tahu apakah manuskrip Injil Yudas yang dikenal ini merupakan salinan pertamanya. Selain itu, diketahui pula bahwa sarjana Gereja Kristen perdana (dan santo Katolik), Ireneus, merujuk kepada "Injil Yudas" seawal tahun 180. Tidak diketahui dengan pasti berapa lama sebelum waktu itu Injil Yudas telah ditulis.
Hampir dapat dipastikan bahwa pengarang Injil Yudas bukanlah Yudas Iskariot. Namun demikian, siapa pengarang Injil Yohanes dan banyak kitab Perjanjian Baru Lainnya pun telah dipertanyakan sejumlah pakar pula.

Injil Yudas Catatan

Tidak ada komentar: