Jumat, 25 Januari 2008

Roh (Kristen)

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Definisi kata "roh"dalam Alkitab : Kata ibrani ru'ach dan kata Yunani Pneu'ma, yang sering diterjemahkan "roh", mempunyai beberapa arti. Semuanya menunjuk kepada apa yang tidak terlihat oleh mata manusia dan yang membuktikan adanya daya atau tenaga aktif bekerja. Kata Ibrani dan Yunaninya digunakan untuk memaksudkan (1)angin, (2)daya hidup yang aktif dalam makhluk-makhluk di bumi, (3) desakan dari hati nurani yang menentukan cara orang berbicara dan berprilaku, (4) ucapan terilham yang berasal dari sumber yang tidak kelihatan, (5) pribadi-pribadi roh, dan (6) tenaga aktif atau roh kudus (Rohulkudus) Allah.
Arti "ROH"dalam Alkitab Para penulis Alkitab menggunakan kata Ibrani ruakh atau kata Yunani Pneuma sewaktu menulis tentang "roh". Alkitab sendiri menunjukkan arti kata-kata itu. Misalnya, Mazmur 104:29 mengatakan, "Apabila engkau [Yehuwa] mengambil roh [ruakh] mereka, mereka mati, dan mereka kembali kepada debu." Dan, dalam Yakobus 2:26 dikatakan bahwa "tubuh tanpa roh [pneuma] adalah mati". Maka, dalam ayat-ayat itu, "roh" memaksudkan sesuatu yang memberikan kehidupan kepada tubuh. Tanpa roh, tubuh mati. Karena itu, dalam Alkitab kata ruakh tidak hanya diterjemahkan sebagai "roh" tetapi juga sebagai "tenaga", atau "daya kehidupan". Misalnya, mengenai Air Bah pada zaman Nuh, Allah menyatakan, "Aku akan mendatangkan air bah ke atas bumi untuk membinasakan dari bawah langit semua makhluk yang memiliki daya [ruakh] kehidupan yang aktif." (Kejadian 6:17, 7:15, 22) Jadi, "roh" memaksudkan daya yang tidak kelihatan (pancaran kehidupan) yang memberikan kehidupan kepada semua makhluk hidup.
Jiwa dan roh tidak sama. Tubuh membutuhkan roh, sama seperti radio membutuhkan listrik. Sebagai gambaran lebih jauh, coba bayangkan sebuah radio. Apabila Anda memasukkan baterai ke dalam radio portabel lalu menyalakannya, listrik yang tersimpan dalam baterai akan menghidupkan radio itu. Tetapi, tanpa baterai radio itu mati. Radio listrik juga akan mati jika kabelnya dicabut dari stop kontak. Demikian pula, roh adalah daya yang menghidupkan tubuh kita. Dan, sama seperti listrik, roh tidak mempunyai perasaan dan tidak dapat berfikir. Roh adalah daya yang tak berkepribadian. Tetapi, tanpa roh, atau daya kehidupan, tubuh kita 'mati dan kembali pada debu', sebagaimana dikatakan pemazmur.
Ketika berbicara tentang kematian manusia, Pengkhotbah 12:7 mengatakan, "Debu [tubuhnya] kembali ke tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang benar yang telah memberikannya." Sewaktu roh, atau daya kehidupan, meninggalkan tubuh, tubuh mati dan kembali ke asalnya, yaitu tanah. Demikian pula, daya kehidupan kembali ke asalnya, yaitu Allah. (Ayub 34:14, 15; Mazmur 36:9) Ini tidak berarti bahwa daya kehidupan benar-benar pergi ke surga. Tetapi, ini berarti bahwa bagi seseorang yang mati, harapan apa pun untuk hidup di masa depan bergantung pada Allah. Dengan kata lain, kehidupannya ada di tangan Allah. Hanya dengan kuasa Allah orang itu dapat memperoleh kembali roh, atau daya kehidupan, sehingga dapat hidup lagi.

Tidak ada komentar: